Drama dengan Sutradara Tolol

gugel imej

Kronologis Kongres PSSI 20 Mei:
14:30                — Pembukaan
15:30-16:00    — Coffee break
16:00                — Kongres dimulai, pengesahan agenda kongres
17:15                — Thierry Regenass menjelaskan alasan FIFA melarang empat nama menjadi calon Ketum, Waketum, serta Exco PSSI
17:30                — Para pemilik suara mendesak KN memberi waktu pada Komding pimpinan Ahmad Riyadh untuk menjelaskan keputusan
18:00-19:00    — Coffee break
19:20                — Kongres dilanjutkan
20:25                — Kongres diskors lima menit
20:40                — FX Rudi Hadiatmo menyatakan mundur dari keanggotaan KN
20:50                — Kongres ditutup secara sepihak oleh Agum Gumelar
sumber: disini

PSSI binatang apa itu?, hihihi macam sudah kelas dunia saja Indonesia ini, semenjak kapan ikut perhelatan akbar menjadi peserta Piala Dunia Sepakbola sebagai kebanggaan bangsa ini, malah prestasi semakin terpuruk di lingkungan tetangganya sendiri, bagaimana bisa bangkit nasionalisme rakyat yaitu dimana rakyat turut ambil bagian memberikan dukungan disegala situasi baik ataupun tidak baik  namun yang ada euforia sesaat, jika menang bangga-ramai-ramai mendukung dan latah luar biasa dan lebih arogan lagi mencari muka yang tak tahu hilang entah kemana. jika kalah kabur-bubar tak berbekas, tuding cari penjual sate.

Dunia pendidikan Olah Raga di Indonesia memprihatinkan, diperkirakan 240 juta jiwa belum ada penduduknya yang dengan bangga bahwa olah raga adalah hidupnya. Adapun yang ada saat ini, jika ditanya masing-masing atlet, itu karena kecintaannya yang tidak terukur pada bidang olah raga yang digelutinya, mungkin lebih dari pada candu sehingga apapun diterimanya dengan lapang dada, berbeda dengan atlet di negeri seberang. Pernah tidak kita mendengarkan demonstrasi akan masa depan para Atlet dari atlet sendiri?, yang ada demonstrasi dari para developer yang mengatasnamakan institusi. Pernah saudara dengar bagaimana proses seleksi atlet yang fair di Indonesia ini?, memang tetap ada proses seleksi fair, itu juga karena sudah tidak dapat dibendung lagi prestasinya, lingkungan luas telah mengetahui dan menjadi bahan pertimbangan para developer dimaksud. Kembali ke dunia pendidikan para Atlet, sudah sejauh apa dibangun sarana dan prasarana olah raga?, yang ada seperti Jakarta saat ini sudah sulit mencari lapangan olah raga, gedung-gedung pencakar langit dan fasilitas mewah konsumerisme lebih kuat gaung suaranya dari pada pembangunan sumber daya manusia. Anak-anak sekolah atau lingkungan umum jaman sekarang jika hendak berolah raga wajib berpatungan untuk memperoleh beberapa jam kesempatan menyalurkan libidonya.

Ya inilah drama nyata yang tidak nyata. Selamat berjuang bangsa ini, tanah airku, dan sejarahpun akan mengukirnya di atas media yang tidak pernah luntur tergerus waktu. Drama Merdeke sebelum ke Merdeka.

SMP